Pengadilan Yang Tak Adil

Unknown | 23.05 | 0 comments

Jika ditanya pada seorang Muslim yang benar keimanannya, mana lebih berharga baginya, kehormatan, harta, jiwa, ataukah iman, maka pasti iman adalah jawabannya

Sebab mati tanpa harta tetap bisa mulia, orang terhina pun tak akan lebih daripada di dunia, tapi keimanan itu urusannya bukan hanya dunia tapi sampai akhirat nanti

Dalam Islam itu semua sudah jelas, iman kita mengarahkan bahwasanya kita bisa hidup sebab Allah yang menghidupkan, dan saat mati kita kembali pada Allah

Maka kita akan hidup sebagaimana yang Allah inginkan, dan mati menghadap Allah juga sesuai yang Allah pinta, sebab hidup ini bukan milik kita tapi milik Allah

Maka bagi Muslim, Allah dan Rasul itu lebih penting ketimbang harta, nyawa, kehormatan, atau apapun yang ada di dunia ini. Sebab semuanya bergantung kepada Allah

Aneh, kehormatan pemimpin negara dijaga begitu rupa, entitas negara dibela sampai menuduh orang makar, tapi terhadap keimanannya sangat sedikit sekali perhatian

Saat ada yang menista Al-Quran dengan terang dan jelas, pun ulama sudah memberikan fatwa dan arahan, ummat Muslim dimana-mana terusik dan bersuara

Tapi tetap pengadilan dengan segala dagelannya menunjukkan hal yang sangat menyakiti dengan mengatakan tak ada unsur penistaan, dan hukuman dibuat enteng

Seolah mereka ingin berkata bahwa ulama tak punya rasa adil, bahwa ulama sembarangan memutuskan, bahwasanya seluruh ummat Muslim itu buta dan tuli atas fakta

Demi satu orang penista, kepercayaan terhadap pemerintah dikorbankan, hukum dipermainkan dan keadilan dijadikan tumbal, sampai dimana kedzaliman ini berlanjut?

Keadilan itu adalah tiang negara, pertontonkan terus semua ketidakadilan ini, supaya lebih cepat runtuhnya kedzaliman, sebab dalam sejarah, akhir semuanya sama

Keadilan memang hanya milik syariat, yang baru sempurna tegak bila Al-Qur'an dan As-Sunnah jadi panduan. Selama tidak, keadilan hanya fatamorgana saja.

By : Felix Siauw Official

#PanjiRasulullah
#MasirahPanjiRasulullah
#IslamRahmatanLilAlamin

SELEMBAR DAUN MENUTUP ISI DUNIA

Unknown | 19.15 | 0 comments

_*Renungan*_

*SELEMBAR DAUN MENUTUP ISI DUNIA*

*Sudah Digunung , Pantai Kau Rindukan.*
*Tiba Dipantai , Gunung Yang Kau Inginkan.*

*Saat Kemarau , Kau Tanya Kapan Hujan............?*
*Diberi Hujan , Kemarau Kau Tanyakan.........?*

*Sudah Tenang Dirumah , Kepingin Pergi.*
*Begitu Pergi , Kau Ingin Ke Rumah Kembali.*

*Sudah Dapat Ketenangan , Keramaian Kau Cari.*
*Keramaian Kau Temukan , Ketenangan Kau Rindui.*
*Apa Sebenarnya Yang Kau Cari.....?*

*Belum Berkeluarga , Mencari Istri /Suami.*
*Sudah Berkeluarga , Mengeluh Anak Belum Diberi.*
*Dapat Anak , Mengeluh Lagi Kurang Rezeki.*

*Ternyata Sesuatu Tampak Indah Karena Belum Kita Miliki.*

*Kapankah Kebahagiaan Akan Didapatkan.......?*
*Kalau Yang Belum Ada Selalu Kita Pikirkan..........?*
*Sedang Apa Yang Diberi Allah Kita Abaikan.*
*Bukankah Telah Banyak Yang Kau Dapatkan..........?*

*Jadilah Pribadi Yang Selalu Bersyukur….......!*
*Karena Bersyukur Akan Membuatmu Selalu Berkelimpahan…......!*

*Mungkinkah Selembar Daun Bisa Menutupi Bumi............?*
*Sedang Kau Tak Bisa Menutup Telapak Tanganmu Sendiri.*
*Tetapi Saat Selembar Daun Kecil Menempel Di Mata , Maka Bumi Yang Luas Seperti Tertutup Semua…........*

*Begitu Juga Ketika Hatimu Ditutupi Keburukan.*
*Seolah-olah Yang Tak Cocok Denganmu Selalu Kejelekan.*
*Seluruh Bumi Seolah Tak Ada Kebaikan.*
*Padahal Letaknya Cuma Dalam Hatimu Yang Tertutup.*

*Jangan Tutup Matamu Dengan Daun Kecil.*
*Jangan Tutup Hatimu Dengan Kotoran Secuil….*

*Syukurilah Nikmat Allah Meski Kelihatannya Kecil.*
*Terus Berteguh Dalam Iman , Maka Kelak Kau Akan Berhasil.*
*Belajarlah Bersyukur dan Berterimakasih Kepada Allah Sebagai Modal Untuk Memuliakan-Nya.*

*Bila Buruk Hatimu , Buruk Pula Budi Pekertimu.......…!*
*Bila Tertutup Hatimu , Tertutuplah Segala Sesuatu.......!*

_*Karena " HIDUP " Adalah Waktu Yang Dipinjamkan. Dan " HARTA " Adalah Barang Yang Dipercayakan.*_

*_Kenapa Kita Selalu Melihat Ke Atas , dan Tidak Pernah Melihat Ke Bawah............?_*
*_Kenapa Saat Kita Susah Kita Menyalahkan Tuhan , Tetapi Ketika Saat Senang Kita Lupa Pada Tuhan..............?_*
*Kenapa Kita Selalu Komplain , Tapi Tidak Pernah Bersyukur..........?*

_*Jawabannya Terdapat Dalam Hatimu.*_

*Kadang-kadang Kita Selalu Inginkan Apa Yang Kita Lihat Orang Lain Dapatkan.*
*Tapi , Kita Lupa Bahwa Kita Sudah Memiliki Apa Yang Allah Berikan.*
*Di Balik Kekurangan Terdapat Kelebihan.*

*Maka Bersyukurlah Selalu*

Kata " Ahad diganti Minggu"

Unknown | 08.09 | 0 comments

*AHAD* diganti *MINGGU*
(By _akhina fillah_ Ustadz Moh. Toha).

�� Alkisah; Sebelum Tahun 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan *MINGGU* selalu tertulis hari *AHAD*. Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan *Minggu*.

��Kita semua sepakat bahwa kalender atau penanggalan di Indonesia telah terbiasa dan terbudaya utk menyebut hari *AHAD* di dalam setiap pekan (7 hari) dan telah berlaku sejak periode yg cukup lama.
=> Bahkan telah menjadi ketetapan di dalam Bahasa Indonesia.
=> Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu?
=> Kelompok dan kekuatan siapakah yang mengubahnya?
=> Apa dasarnya ?
=> Resmikah dan ada kesepakatankah?

�� Kita ketahui bersama bahwa nama hari yang telah resmi dan kokoh tercantum ke dalam penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu adalah dgn sebutan :
1. *Ahad* (al-Ahad = hari kesatu),
2. *Senin* (al-Itsnayn=hari kedua),
3. *Selasa* (al-Tsalaatsa' = hari ketiga)
4. *Rabu* (al-Arba'aa = hari keempat),
5. *Kamis* (al-Khamsatun = hari kelima),
6. *Jum'at* (al-Jumu'ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah),
7. *Sabtu* (as-Sabat=hari ketujuh).

�� Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dalam semua kerajaan di Indonesia.

=> Semua ini adalah karena jasa positif interaksi budaya secara elegan dan damai serta besarnya pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia yang membawa penanggalan Arab.

�� Sedangkan kata *MINGGU* diambil dari bahasa Portugis, *Domingo* (dari bahasa Latin Dies Dominicus yang berarti *"Dia Do Senhor"*, atau *HARI TUHAN KITA*).

=> Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai *Dominggu* dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai *Minggu*.
Jadi, kita pasti paham siapa yang dimaksud *TUHAN KITA*, bagi yg beribadah di hari minggu.

��  Bagaimana ini bisa terjadi?
=> Ada yang mengatakan dengan dana yang cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia.
=> Percetakan dibayar agar menihilkan (0) kata *AHAD* diganti dengan *MINGGU*.
=> Setetah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral (sangat murah).

☝Dampaknya adalah:
=> Masyarakat Indonesia secara tak sadar, akhirnya kata *Ahad* telah terganti menjadi *Minggu* di dalam penanggalan Indonesia.

�� Pentingkah?
Jawabannya :
*Sangat Penting* untuk upaya mengembalikan kata *Ahad* .

�� Bagi umat Islam adalah penting, karena :
=> Kata *Ahad* mengingatkan kepada nama *Allah SWT* yg Maha *Ahad* sama dengan *MahaTunggal*/ *Maha Satu* / *Maha Esa*.
=> *Allah*  tidak beranak dan tidak diperanakkan
=> Kata *Ahad* dalam Islam adalah sebagai bagian sifat *Allah SWT* yang penting dan mengandung makna utuh melambangkan *ke-Maha-Esa-an Allah SWT*.

�� Oleh karena itu :
=> Mari kita ganti *MINGGU* menjadi *AHAD*.
=> Apabila dalam 7 (tujuh) hari biasa disebut *SEMINGGU*, yang tepat adalah disebut dengan *SEPEKAN*, dan bukan *minggu depan*, tapi *pekan depan*.

Semoga hari ini penuh berkah buat kita dan keluarga. Amin Ya Robbal 'Alamin.

_*Ayo raih pahala dengan share ke teman-teman*_

ORANG SOMBONG TIDAK AKAN MEMBACA INI

Unknown | 08.40 | 0 comments

Kisah yang diceritakan oleh seorang Hamba ALLAH tentang mimpi Seorang Wali di Pekuburan. Di dalam mimpi, wali itu melihat roh ahli-ahli kubur sedang mengais-ngais rumput seperti mencari sesuatu.

Tetiba beliau terlihat ada seorang roh ahli kubur yg sudah berusia tua duduk istirahat di atas kuburnya sendiri.
Beliau memutuskan untuk bertanya kepada roh orang tua tersebut.

Wali :
Paman, kenapa paman sedang duduk istirahat dengan tenang, sedangkan ramai ahli kubur yg lain sedang mengais-gais rumput di situ?

Roh Org tua:
Jikalau kau mau tahu jawabannya,
esok kau pergi ke pasar dan cari penjual daging yg masih muda di situ. Penjual daging itu adalah anakku sendiri.

Wali tersebut lalu beranjak dari situ dan terjaga dari mimpinya.

Keesokan harinya.
Wali itu mencari penjual daging yang masih muda tersebut di pasar.
Setelah ketemu beliau hanya memperhatikan dari jauh kelakuan penjual daging tersebut.

Selepas penjual daging tersebut menjual dagingnya, dia sambung membaca Al Qur'an.
Wali tadi terkejut lalu mengambil keputusan untuk menjumpai pemuda tersebut.

Wali:
Assalammualaikum anak muda, saya ada beberapa pertanyaan untuk anak muda.

Penjual daging:
Waalaikumsalam, ya boleh. Apakah pertanyaan itu?

Wali:
Adakah kamu mempunyai seorang ahli keluarga yang meninggal dunia yang di kubur di kampung ini?

Penjual daging:
Ya ada. Itu adalah Ayahku.

Wali:
Aku ada melihat Roh ayahmu dalam mimpiku. Beliau tenang disana.
Apa yg kau lakukan untuk ayahmu wahai anak muda?

Penjual daging:
Aku membaca Al-Qur'an dan aku berdoa kepada Allah...
Jika bacaanku itu terdapat pahalanya, aku sedekahkannya untuk ayahku.

* Iktibar dari Kisah ini
Kenapa Roh ahli kubur yang lain sedang mengais-gais rumput di situ?

*Jawabannya,
Mereka sedang mencari percikan-percikan doa yang didoakan oleh orang ramai dan lafaz  "Ala kulli muslimin wal muslimat, wal mukminin wal mukminat".

Mengapa roh orang tua itu hanya duduk istirahat, adalah karena doa anaknya yang selalu dikhususkan untuknya.

Pesan:
Perbanyaklah berdoa untuk kedua orang tua dan saudara kita yang sudah tiada untuk kesenangan mereka di alam barzakh.
Doa seorang anak akan terus sampai kepada ibu bapaknya, terutama anak laki-laki yang mana syurganya di bawah ridho ibunya....

Kemudian laksanakan 7 Sunnah Nabi Muhammad SAW :

Pertama:
Solat Tahajjud.
Karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada sholat tahajjudnya.
Doanya pasti akan mudah terkabul dan membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT

Kedua:
Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari.
Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, kita membaca  Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh penahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita, bacalah ayat 3Qul, atau ayat qursi.

Ketiga:
Pergilah ke masjid (Khususnya di waktu subuh).
Sebelum melangkahkan kaki kemanapun, langkahkan kaki ke masjid dahulu, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah SWT .

Keempat:
Jaga sholat dhuha.
Karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.
Yakinlah, kekuatan sholat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.

Kelima:
Jaga sedekah setiap hari.
Allah menyukai orang yang suka bersedekah dan malaikat selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat-lipat ganda.

Keenam:
Selalu Jaga wudhu.
Karena Allah SWT menyayangi hamba yang berwudhu.
Kata khalifah Ali bin Abu Thalib,
“Orang yang selalu berwudhu, ia akan senantiasa merasa selalu dalam keadaan sholat walaupun ia belum sholat dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa yaitu
*Ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah SWT*"

Ketujuh:
Amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

YA ALLAH JAUHKANLAH KAMI SEMUA DARI SIKSA KUBUR, HARAMKANLAH NERAKA ATAS JASADKU, KEDUA ORANGTUAKU, DAN SEMUA ORANG YG MEMBACANYA.

Semoga bermanfaat. Aamiin...

Tahun 1438 H menuju 1500 H

Unknown | 13.11 | 0 comments

*BENARKAH KALENDER ISLAM TIDAK SA MPAI 1500 ? PADAHAL SEKARANG SUDAH 1438 H. INI KAJIANNYA*

Tidak terasa kita hidup dipenghujung Jaman.
Rasul SAW Berkata :
_Jaman itu dibagi 5_

_1. Jaman Nubuwwah_
(Jaman kenabian diawali dr Jaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi Muhammad SAW)

_2. Jaman Khilafah l_
(dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra).

_3. Jaman Al-mulk kerajaan_ (berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya).

_4. Jaman Jababiro_
(Jaman kebebasan maksiat dimana-mana dan kita hidup di Jaman ini).
Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), Org2 yg tdk cakap/dzolim menjadi penguasa (pemimpin), jumlah ummat Islam banyak ttp bagaikan buih diatas laut (sedikit yg berjihad untuk membela Islam)... -->
*_Jaman ini sdh terjadi dan sdg kita jalani..._*
*_Astaghfirullah....._*

_5. Jaman Khilafah ll_
(Jaman yg mana suasana seperi pada Jaman Rosululloh SAW, nanti umat Islam akan dipimpin *_Imam Mahdi hanya berlangsung lebih kurang 9 tahun._*

_Pada Jaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa AS jg muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro)._

Para Ulama hadits memprediksi ttg usia umur ummat Islam :

_1. Ibnu Hajar Asqalani_
seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer diindonesia adalah Fathul Barri Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H.

_2. Imam As-syuyuthi_
Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H

*_3. Ibnu Hajar Hambali_*
kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H

Allahu Akbar sekarang umur umat Islam sudah sampai pada 1437 H.

*_Hari kiamat tdk ada yg tau termasuk Rosululloh SAW namun mengenai umur umat Islam, Rasulullah sdh memberi bocoran tdk sampai 1500 H._*

Kelak diakhir jaman Alloh SWT akan wafatkan serentak umat islam dimuka bumi dan yg tersisa hanyalah orang kafir yg akan menyaksikan hancurnya bumi gunung laut langit dan seluruh alam (baca Al-Qoriah, Al-Qiyamah, Al-Waqiah).

Diantara tanda kiamat kata Rasulullah SAW akan muncul Dukhan (kabut hitam) yg menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam, lalu sahabat bertanya Ya Rasulullah kapan itu terjadi???
Kata Baginda Nabi SAW itu terjadi apabila yg
- pertama KALAU PENYANYI WANITA BERMUNCULAN DIMANA-MANA
- Yg kedua kata Rasulullah SAW, kalau alat musik dicintai oleh umatku dan minuman keras dimana-mana....

*_Saudaraku,... tanda2 diatas sudah muncul semua sekarang.......... ._*

*_Mumpung masih ada waktu, mari segera benahi diri, perbaiki kualitas ibadah dan perbanyak amal sholih untuk bekal di akherat nanti...._*
Wallahu'alam....

*Sudah Siapkah...*

Note:
Kajian ilmiah seluruh Pakar Iptek di timur n barat sdh 100% membenarkan Peringatan Rasulullah 14 abad yg lalu...! n janji Allah pasti benar n tepat...!
BADAN Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia.

Diperkirakan kemarau panjang tersebut akan dimulai tahun 2019 hingga 2022. Cadangan air dunia saat ini hanya tersisa 3% saja.

Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?
Artinya adalah *_keluarnya Dajjal telah sangat dekat._*
*_Dan munculnya Imam Mahdi telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari._*

Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.
Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.

Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi.

Diikuti dengan semakin minusnya mata air Zughar. Dan yang paling mencengangkan adalah surutnya air di danau Tiberias di Israel sudah sangat mengkhawatirkan.
Sedemikian, sehingga pemerintah Israel sibuk mencari sumber air lain.

Salah satunya perencanaan penyulingan air laut. Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya ditandai setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama kurun 3 tahun. Dan sebagaiman

a disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.

Jika di antara kita ada yang pernah berhaji dari tahun 2011, 2012, 2013, 2014, maka insya Allah pernah berjumpa dengan “calon Imam Mahdi” di dekat Ka’bah. Dan hanya orang-orang khusus saja yang mengetahui tanda tandanya. Dan kemunculan Imam Mahdi ini seperti yang pernah di nubuwahkan oleh Rasulullah adalah ditandai wafatnya Raja yang namanya bermakna nama hewan. 
Bisa jadi ia adalah Raja Fahd (Fahd: singa). Setelah itu terjadi perselisihan. Dan naik tahta raja yang banyak dosa, kemudian meninggal, kemudian muncul raja yang baik. (Bisa jadi ia adalah Raja Salman). Wallahu a’lam.
Di masa atau setelah masa pemerintahan Raja Salman inilah terjadinya pembai’atan atas Imam Mahdi. Dari pertanda ayat-ayat qauniyah tersebut, kesimpulannya adalah akhir dari fananya dunia ini sudah demikian dekat.
Marilah kita berbuat baik semaksimal mungkin, dan ajaklah setiap berjumpa sesama muslim dimanapun, untuk semakin bersungguh-sungguh memperbanyak amal akhirat.
*ALLAHU AKBAR... !!!*

*_Kiamat menurut Agama Islam ditandai dengan beberapa petanda. Kita boleh baca novel sampai beribu2 kali tapi baca ini hanya perlu 5 menit_*

- Kemunculan Imam Mahdi

- Kemunculan Dajjal

- Turunnya Nabi Isa (AS)

- Kemunculan Yakjuj dan Makjuj

- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur

- Pintu pengampunan akan ditutup

- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang se-benar2nya

- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya

- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan

- Pemusnahan/runtuhnya Kabah

- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap

- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan

- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"

Kita boleh kirim ribuan bbm mesra, promote, bc yang terlalu penting tapi bila kirim yang berkaitan dengan ibadah mesti berpikir 2x.

Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"

Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: Artinya hanya memikirkan duniawi drpd akhirat.

Kerugian meninggalkn sholat :
Subuh: Cahaya wajah akan pudar.
Zuhur: Berkat pendapatan akan hilang.
Ashar: Kesehatan mulai terganggu.
Maghrib: Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
Isya': Kedamaian dlm tidur sukar didapatkan.

Sebarkan dgn ikhlas. tiada paksaan dalam agama
Niatkan ibadah (sebarkan ilmu walau 1 ayat)

Nasihat Kubur:

1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah .. aku dengan TAHAJUD

2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan berSILATURAHIM ..

3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca .. AL-QUR'AN.

4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH,

5). Aku yg menyempitmu hingga hancur bilamana tidak Sholat, bebaskan sempitan itu dengan SHOLAT

6). Aku adalah tempat utk merendammu dgn cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dgn PUASA..

7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah "LAILAHAILALLAH"

Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu memahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan seharI-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke semuanya juga jantungnya dan mati.
Ketika anda ingin menyebarkan .. ini, lagi2 syaitan pun

mencegahnya.

Syaitan berbisik;
*Sudahlaaaaaah tak usah disebarkan, tak penting, buang waktu saja, tak mungkin akan dibaca*
Sekecil apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya  .. Yang men-share inib......   menjadi amal. Aamiin

Perumpamaan Dunia Bagaikan Air

Unknown | 15.41 | 0 comments

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS Al-Kahfi : 45]
Bagi kebanyakan orang, dunia memang tempat yang sangat mengasyikkan. Semua yang ada di dalamnya begitu menggiurkan. Baik berupa harta, tahta, maupun para wanita yang cantik jelita. Tapi, jika kita hanya memperhatikan keindahan dunia, maka diri kita akan terlena. Apa maksudnya?
Dunia ini hanyalah sementara. Kita hidup di muka bumi bagaimana orang yang sedang berkelana. Lalu, kemana tujuan utama kita? Ialah akhirat, tempat yang paling kekal nan abadi. Jadi, berhati-hatilah terhadap godaan dunia. Sebab, perhiasan dunia hanya tipuan belaka, yang hanya akan melengahkan kita dari mengingat Allah SWT.
Ibnu Mas'ud RA berkata, “Barangsiapa menginginkan akhirat maka ia akan mengorbankan dunianya. Barangsiapa menginginkan dunia, ia akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum, korbankanlah yang fana untuk akhirat nan abadi,” (Siyar A'lam An-Nubala', I: 496).
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Kahfi ayat 45 diatas bahwa Allah memerintahkan kepada para Rasul, untuk membuat perumpamaan bagi manusia -terutama mereka yang sombong- tentang sifat dunia yang telah menipu mereka, bagaimana keindahannya dan cepat musnahnya. ia ibarat air yang diturunkan Allah dari langit, lalu dengan air itu tumbuhlah berbagai tumbuhan dengan izin Allah, lantas ia pun menghijau dan tak lama sesudah itu ia berubah menjadi tumbuhan kering pecah-pecah yang ditiup angin dari segala arah.

Imam Al-Qurtubi menjelaskan kenapa Allah menyerupakan dunia dengan air, setidaknya ada empat perkara yang menyebabkan dunia diserupakan dengan air.

1. Kerena air tidak setia pada satu tempat Seperti halnya harta, tahta, wanita dll yang merupakan kenikmatan dunia tidak akan pernah kita miliki selamanya, walaupun kita menggenggam dunia bahkan sampai kita gigitpun dunia itu pasti tetap akan terlepas, dunia tidak akan terus bersama kita, dunia pasti akan meninggalkan kita. Maka dari itu jangan pernah kita setia kepada dunia karena dunia tidak akan setia kepada kita, karena penipu yang paling ulung itu adalah dunia. Seperti contoh ketika kita memiliki harta yang banyak, jabatan yang tinggi, dan istri yang cantik, disaat kita menemui sakaratul maut kita tidak akan sanggup membawa mereka, yang kita bawa hanyalah amal sholeh kita, maka jangan tertipu dengan dunia yang fana ini.

2. Karena air cepat menguap
Kenapa cepat menguap?, misalnya air hujan turun kemudian air itu tergenang di sebuah danau kemudian menguap, menjadi awan dan menjadi rintik hujan kembali. Begitulah dunia, bagaimanapun dunia cepat sekali tidak berharga, dunia akan menjadi tidak ternilai dimata kita jika kita berhadapan dengan kematian, kita lebih memikirkan kematian yang lebih penting itu dibandingkan dunia kita. Atau saat kita sedang sakit keras, kita pasti tidak pernah peduli dengan harta, jabatan yang kita miliki, kita lebih memikirkan bagaimana nasib kita di akhirat atau bagaimana caranya agar bisa sembuh bahkan sampai kita rela mengorbankan harta yang kita miliki. Begitulah dunia, maka jangan tertipu dengan nilai-nilai dunia.

Bersambung.......

Perumpamaan Orang yang Menjaga Hukum Allah dan Orang yang melanggarnya

Unknown | 06.34 | 0 comments

Perumpamaan Orang yang Menjaga Hukum Allah dan Orang yang Melanggarnya

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Perumpamaan orang yang menegakkan ketentuan-ketentuan Allah dan orang yang menjerumuskan diri di dalam larangan-larangan Allah bagaikan suatu kaum yang mengambil tempat masing-masing dalam sebuah kapal. Sebagian mereka berada di bagian atas kapal, sedang sebagian lainnya berada di bagian bawah kapal. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal apabila hendak mengambil air, tentu saja melalui orang-orang yang ada di atasnya. Tetapi mereka berkata, "Bagaimana seandainya kita membuat lubang saja di bagian bawah kita ini suatu lubang yang tentunya tidak menggangu orang yang berada di atas kita."
Maka, jika orang yang ada di bagian atas membiarkan saja orang-orang di bagian bawah melakukan apa yang mereka kehendaki, niscaya seluruh penumpang kapal akan binasa. Tetapi jika orang-orang bagian atas menahan orang-orang di bagian bawah, niscaya mereka selamat dan semua penumpang kapal selamat."
(HR. Al-Bukhari)

�� Hiburan Orang-orang Sholeh -101 kisah segar, nyata dan penuh hikmah-
�� Muhammad Amin Al-Jundi

�� Pena Ibnu Rahmah

Tipe-tipe anak dalam Al-Qur'an

Unknown | 06.29 | 0 comments

Tipe-Tipe Anak dalam Al-Qur’an

Seorang anak yang lahir ke dunia memiliki banyak karakter unik yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Keadaan pada diri mereka juga bisa beragam. Akan menjadi apa mereka ke depannya, itu semata orangtua yang harus membentuknya. Anak bisa tumbuh menjadi anak yang baik, penurut, cerdas, kritis, begitu shalih. Namun, anak juga bisa menjadi sebaliknya yaitu melawan pada orangtuanya, berucap tidak ahsan dan perangai buruk lainnya.
Di dalam Islam sendiri, ternyata para ulama mengkategorikan beberapa tipe anak. Berikut ulasannya :
1. Anak sebagai hiasan hidup dan penyejuk bagi orang tuanya
Tentu akan sangat menyenangkan memiliki anak sehat lahiriyah dan batiniyah dan  kehadiran yang sangat ditunggu–tunggu ini menjadi hiasan hidup yang sangat indah dipandang mata. Kedatangannya bukan musibah melainkan anugerah. Menjadi hiasan yang baik sekaligus penyejuk tidak akan terjadi, jika ada kesalahan dalam pola asuh anak.
Untuk itu dalam hal ini orang tua harus cermat dan mengambil kendali utama menjadikan anak seperti yang diinginkan. Menjadi putih, hitam atau abu-abu jiwa dan kehidupan mereka, itu sebenarnya berkat didikan orang tua. Jika berhasil, maka orang tua akan menabung surga kelak saat mempunyai anak shalih yang pandai mendoakan orangtuanya.
Allah berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Qs. Ali Imron: 14)
Juga terdapat dalam ayat-Nya:
“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri  kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al Furqon: 74)
2. Anak sebagai cobaan hidup
Akan sangat berbeda dengan hal pertama tadi jika kehadiran anak menjadi cobaan hidup keluarganya. Bukan hanya karena cacat bawaan yang dideritanya, namun juga perlakuan anak  yang tidak menyenangkan atau bahkan cenderung amoral. Hal ini,  pada dasarnya akan menjadi pukulan terberat juga cobaan hidup yang tidak ringan bagi orangtuanya. Allah berfirman: 
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Qs. Al Anfal: 28)
3. Anak yang lemah
Mempunyai keturunan anak yang lemah merupakan hal yang cukup menyedihkan. Lemah disini bisa berarti lemah tubuh atau akalnya, bisa jadi lemah dalam ilmu pengetahuan, lemah dalam wawasan hidup, lemah segi kemampuan fighting dalam menjalani kehidupan, lemah dalam segi akidah dan lain sebagainya.
Allah berfirman: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Qs. An Nisa': 9)
Agar tidak menjadi seperti yang disitir dalam Al-Qur'an, hendaknya orangtua membekali anaknya dengan sistem imun terbaik bagi tubuhnya, banyak wawasan pengetahuan dan kehidupan, kemampuan yang mumpuni, memantau perkembangan mentalnya  agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi
kehidupan dan juga bekali dengan akidah yang baik. Karena bisa jadi, sesuatu yang bersifat lemah menjadi cikal bakal cacat tubuh dan mental yang permanen, kriminalitas anak dan tindakan amoral lainnya.
4. Anak sebagai musuh
Allah berfirman: “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs At Taghabun: 14)
Musuh dalam arti saat anak menjadi pembangkang tidak lagi menuruti nasihat orang tua dan mendengarkan petuah bijak orang-orang sekelilingnya, belajar menjadi pembohong, tidak malu lagi melakukan hal tercela dan maksiat dan mulai melupakan untuk beribadah kepada Allah. Dan hal ini merupakan puncak kesedihan dan kegagalan dari pola asuh orang tua.
Oleh sebab itu, apapun tipe anak kita, ia hanyalah sebuah lembaran putih yang bersih, orangtualah yang sebenarnya memberi torehan istimewa pada lembaran putih anak kita. Ia akan menjadi Muslim, Nashrani atau Yahudi adalah campur tangan orang tua. begitu juga baik atau buruknya akhlaq anak kita atau benar atau salahnya aqidah anak kita itu adalah tergantung bagaimana kita menorehkan tinta di lembaran putih anak kita. Maka jadilah orang tua terbaik dalam membentuk pribadi anak. Semoga kitalah yang menjadi pemenang memperoleh anak yang shalih penyejuk hati keluarga kita, aamiin.
Wallahu’alam.

dikutip dari : Muslimahzone.com

Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy

Unknown | 05.33 | 0 comments
Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. 

Orang itu Ialu berkata: “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.” Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?” “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula.
 
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. “Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa
Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata: “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu.

‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!’
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

(muhsyafiqhan.wordpress.com)

Kekuatan Maaf Rasulullah SAW

Unknown | 05.09 | 0 comments
Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu.

Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”.
 
Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”.

Para sahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali
pengikat orang itu”. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa-Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”.

Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!” Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.”
Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.”
Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

Sahabat………..
Apakah kita pengikut ajaran beliau?
Tetapi sejauh mana kita bisa memaafkan kesalahan orang? Seberapa besar kita
mencintai sesama? kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang pernah
kita ucapkan sebagai tanda kita pengikut beliau…
Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai seorang manusia biasa. beliau
adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami yang sempurna, Bapak yang sempurna,
pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat yang sempurna, tetangga yang
sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan bahwa Beliau adalah teladan
yang sempurna.

Semoga Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau, junjungan dan teladan
kita yang oleh Allah telah diciptakan sebagai contoh manusia yang sempurna.
Salam ’alaika ya Rasulullah………
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INSAN KAMIL - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger