Home » » IMAN, AMAN DAN AMANAT

IMAN, AMAN DAN AMANAT

Unknown | 15.10 | 0 comments
Iman secara etimologis berarti kepercayaan atau kenyakinan. Secara Epistemologis, iman bermakna iktiqad , yaitu, sesuatu yang memikat seseorang dengan iman dan yakin secara totalitas kepada Allah SWT dengan segala konsekuensinya. Dalam Al-Qur’an, iman itu disebut sebagai cahaya 

"Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".

                Iman itu awalnya diucapkan secara lisan (qaulun bi al-Lisan), kemudian disertai dengan keyakinan di dalam hati (I’tiqadu bi al-Janan), dan lantas konsekuensi logisnya dilanjutkan dalam bentuk amalan ( a’malun bi al-Arkan)...............
               
Dari akar “iman” ini pula ada kosakata “aman” yag mengisyaratkan bahwa iman itu aka menghasilkan rasa aman, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Iman dan aman, ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi.
                Aman, rasa aman, dan keamanan adalah sesuatu yang amat penting dalam kehidupan setiap insan, sebab, tidaklah beriman seseorang yang tidak mampu memberikan rasa aman kepada orang lain, keamanan bukan segalanya, namun kehilangan rasa aman, orang bisa kehilangan segalanya.
                Kemudian, dari akar kata”aman” ini juga ada istilah “amanat”. Artinya seorang yang beriman sudah pasti dituntut harus berlaku amanat(jujur). Antonim amanat adalah khianat(tidak jujur), yang tentu tidak senyawa dengan sifat amanat yang baik dan membaikan itu.
                Apa yang terjadi saat ini di negeri kita adalah sesuatu yag sangat memprihatinkan. Karena pendidikan keimanan gagal, rasa aman hilang di tengah-tengah kita. Di mana-mana telah terjadi kerusuhan dan keonaran. Musibah berupa banjir, longsor, gempa bumi, ataupun kebakaran, membuat ketakutan semakin mencekam.
                Karena iman yag tipis pula, amanat berupa menjadi khianat. Mereka yang diberi kesempatan, bahkan kehormatan untuk mengelola bumi, ternyata telah melakukan pelanggaran keimanan dengan berlaku tidak jujur. Korupsi dan penyelewengan terjadi di sana-sini. Rakyat kecil yang tidak berdosa terkena imbasnya.
                Rasulullah SAW bersabda, orang yang khianat dan curang itu akan kehilangan agama. (HR. Abu Dawud). Dan, sifat pengkhianat berarti merusak iman (HR Muslim). Karena itu, Rasul menganjurkan umatnya untuk senantiasa bersyukur dalam kondisi apa pun, karena hal itu merupaka bagian dari iman.
Wallahu A’lam.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INSAN KAMIL - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger