Hakikat Cemas

Hakikat Cemas
Kecerdasan ( khauf) adalah rasa pedih dan terbakarnya hati disebakan kekhawatiran akan datangnya sesuatu yang tidak disukai ( di massa mendatang). Hakikat seperti ini telah dijelaskan ketika pembahasan tentang harap ( raja’). Maka barang siapa merasa tentram dan nyaman dengan Allah SWT, hatinya dikuasai kebenaran, seluruh pikirannya hanya terfokus pada kekinian, di samping senantiasa memandang ke arah keindahan kebenaran, maka ia takkan pernah sejenak pun berpaling ke masa mendatang. Sedemikian sehingga tidak datang lagiterganggu oleh harap dan cemas, bahkan keadaaannya lebih tinggi dartipada tersentuh oleh harap dan cemas. Karena kedua-duanya ( yakin harap dan cemas) merupakan kendali yang menahan nafsu seseorang agar tidak terlepas kea rah berbagai kesenangannya. Itulah n\yang diisyaratkan oleh Al-Washiti ketika berkata,” Rasa cemas adalah hijab ( dinding pemisah) antara manusia dan Tuhannya.” Dan katanya lagi ,” manakala kebenaran menguasai jiwa, tak ada lagi yang tersisa dari rasa cemas dan harap.”
Kesimpulannya, apabila hati seorang pencinta-kekasih masih juga disibukkan oleh cemas akan kemungkinan perpisahan dengannya, maka yang demikian itu hanya memebuktikan bahwa penyaksiannya itu tidak, atau belum, dalam keadaan sempurna.ini mengingatkan bahwa kelanggengan penyaksian merupakan puncak dari segala maqam ( pengingat spiritual).

“Demi Allah yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, Sungguh Allah lebih besar kasih saying-Nya terhadap hamba-Nya yang beriman daripadas seorang ibu yang amat kasih sayangnya terhadap anaknya ( Hadits Nabi Saw .