Home » , » Muhasabah Sejenak ya.....

Muhasabah Sejenak ya.....

Unknown | 20.05 | 0 comments

Tunjukkan Kasih Sayang Selagi Sempat
 Ada seorang pengusaha muda yang pagi itu terburu-buru berangkat kantor karena ia bangun rada kesiangan. Sementara pagi itu ia ada meeting dengan rekan bisnis-nya.  
Karena terburu-buru, ia tidak sempat menikmati sarapan pagi buatan isterinya. Ia lalu memutuskan untuk mampir ke sebuah toko untuk membeli roti sebagai ganti sarapan pagi. Pikirnya, "Nanti roti ini dimakan di kantor saja".  
Ketika ia sedang memilih roti yang hendak dibelinya, matanya tertarik mengamati seorang anak kecil berusia kira-kira sepuluh tahun yang sedang memilih bunga di toko sebelah. Anak kecil ini terlihat sedang tawar menawar harga bunga dengan pelayan toko tersebut.  
"Mbak, harga bunga ini berapa?" tanyanya kepada pelayan toko.  
" Lima puluh ribu rupiah", jawab sang pelayan.  
Kemudian ia memilih bunga yang lain dan bertanya kembali,  
"Kalau bunga yang ini berapa?" .  
"Ini lebih mahal lagi, seratus lima puluh ribu rupiah!" jawab sang pelayan.  
"Kalau yang ini berapa?" tanyanya sambil menunjukkan bunga yang lebih bagus lagi.  
"Ini harganya dua ratus lima puluh ribu, nak!" jawab sang pelayan.  
Anak ini terlihat bingung karena harga bunganya bertambah tinggi, sementara ia tidak menyadari bahwa bunga yang ia tunjuk itu bunga yang paling bagus.  
Dengan sedih ia bertanya, "Adakah bunga yang harganya lima ribu?"  
Anak ini ternyata hanya memiliki uang lima ribu rupiah walau keinginannya untuk mendapatkan bunga itu sangat besar. Belum sempat pelayan toko itu menjawab, pengusaha muda ini segera bertanya kepada sang anak, "Nak, kamu mau beli bunga buat siapa?"  
Kemudian anak ini menjawab, "Saya mau beli bunga buat mama, karena hari ini mama ulang tahun!" Pengusaha muda ini tersentak, dalam hatinya ia berkata, "Wah... mati aku, aku lupa! Hari ini isteriku ulang tahun. Aku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Kalau sampai aku lupa, ia bisa marah!" Segera ia berkata kepada pelayan toko, "Mbak, saya beli bunga ini. Saya beli dua ikat. Satunya buat anak ini. Tolong nanti antar bunga ini ke alamat rumah saya," katanya sambil memberikan kartu namanya. Kemudian pengusaha muda itu memberikan bunga tersebut kepada sang anak dan mengucapkan terima kasih sudah mengingatkannya bahwa hari ini ternyata isterinya juga berulang tahun. Anak itu kemudian pergi.  
Pengusaha ini segera bergegas ke mobilnya dan melanjutkan perjalanan ke kantor. Ketika ia sedang mengendarai mobil, ia melewati anak kecil tadi sedang berjalan. Iapun berhenti dan bertanya apakah ia satu jurusan dengannya. Anak kecil itu mengiyakan dan kemudian masuk ke dalam mobilnya.  
Sampai di suatu tempat yang agak sepi anak ini minta turun. Pengusaha muda tersebut heran melihat anak kecil ini masuk melewati sebuah lorong kecil. Karena penasaran, ia mengikuti sang anak dari belakang. Betapa terkejutnya ia ketika melihat anak kecil ini menaruh bunganya di sebuah gundukan tanah kuning yang masih basah.  
Kemudian ia bertanya, "Nak, ini kuburan siapa?"  
Anak kecil itu kemudian menjawab, "Oom, hari ini mama ulang tahun. Tetapi sayang, mama baru saja meninggal dua hari yang lalu. Oleh sebab itu saya datang ke tempat ini untuk membawakan mama bunga dan mengucapkan selamat ulang tahun."  
Pengusaha muda begitu tersentak dengan perkataan anak ini.  
"Apakah isteriku masih hidup saat ini?" tanyanya dalam hati.  
Segeralah ia berlari masuk ke mobil, mengendarainya dengan kecepatan tinggi dan menuju ke toko tadi. Dengan terengah-engah ia berkata kepada pelayan toko, "Mana bunga yang tadi saya beli? Bunganya tidak usah dikirim, biar saya saja yang langsung memberikannya ke tangan isteri saya ."  
Dengan cepat ia menyambar bunga tersebut dan menyetir pulang. Sampai di rumah, ia segera berlari mendapatkan isterinya .   "Puji Tuhan! Isteriku masih hidup!"   Sambil memberikan bunga ia berkata, "Isteriku, selamat ulang tahun". Kemudian ia mencium dan memeluk isterinya kuat-kuat sambil mengucap syukur kepada Tuhan. Sambil menangis ia berkata, "Terima kasih, Tuhan. Engkau masih memberikan kesempatan kedua kepadaku."  
Banyak diantara kita terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Aktifitas dan rutinitas ternyata sudah  'membunuh' perhatian  dan  momen-momen penting  yang harus dinikmati bersama orang-orang yang   kita kasihi; orang tua ,   suami, isteri,   anak-anak , dan   saudara-saudara kita.  
Demi mengejar  karier, uang dan jabatan   bahkan pelayanan banyak orang   melupakan keluarga . Seorang businessman hanya berpikir bahwa   memenuhi kebutuhan materi isteri dan anak-anak sudah membuatnya merasa   menjadi ayah   yang   baik.   Seorang pelayan Tuhan berpikir bahwa dengan sibuk dalam pelayanan dan dikenal di mana-mana sudah membuatnya   merasa menjadi orang yang benar di dalam keluarganya.  Kita tidak sadar, kita sudah   salah jika berpikir demikian.  
Hari ini, kalau kita masih diberi kesempatan untuk hidup semua hanyalah   kasih karunia Tuhan.   Oleh sebab itu, jangan tunggu sampai   besok   untuk   menunjukkan kasih dan sayang kita kepada orang-orang disekitar kita ,   terutama orang-orang yang paling   dekat   dengan kita. Jangan tunggu   mereka mati kita baru menyadarinya.  Jangan tunggu sampai   besok!   Karena kita  tidak tahu   apa yang akan terjadi dengan  hari esok .   Jika kita masih hidup pada hari ini   berarti ini   kesempatan kedua buat kita.   Ambil kesempatan kedua yang Tuhan anugrahkan buat kita hari ini.  


Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INSAN KAMIL - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger