Al-Quran tidak cukup dibaca saja. Sekalipun membaca saja memperoleh  pahala, dihitung setiap hurufnya. al-Quran akan menjadi penggugat kita  di hadapan Allah SWT (hujjatu ‘alaina) manakala tidak diamalkan  isinya. Membaca al-Quran harus dibarengi dengan memahami maknanya dan  mengamalkannya dalam segala aspek kehidupan. Agar lahir kehidupan  pribadi yang berkualitas secara lahir dan batin, keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, masyarakat yang diberkahi, negara yang aman, beberapa negara yang makmur, penuh ampunan Tuhan.
 
Kiat Sukses Berinteraksi dengan Al-Quran
Untuk  mengembalikan kita pada pola interaksi yang benar terhadap al-Quran,  sehingga al-Quran kembali menjadi sumber kekuatan kita untuk membangun  peradaban (iman dan islam), kiat-kiat berikut ini sangat perlu  diwujudkan.
Pertama: Tilawah wa Tartil (selalu membaca dengan benar)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan secara lebih serius antara lain
•    Dengan membaca al-Quran secara berkesinambungan akan menambah iman kepada Allah SWT
"Sesungguhnya  orang-orang yang beriman [sempurna ] ialah mereka yang bila disebut  nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya  bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka  bertawakkal." (QS. Al Anfal (8) : 2).
•    Mendatangkan petunjuk, menjadi obat berbagai penyakit di dalam dada, serta rahmat dan nasihat 
"Hai  manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan  penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk  serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus (10) : 57).
•    Suka membaca indikator mutu keimanan seseorang
"Orang-orang  yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan  bacaan yang sebenarnya[tidak merubah dan mentakwilkan sesuka hatinya],  mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya,  Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al Baqarah (2) : 121).
•    Membaca secara tekun menambah kebaikan yang banyak, baik dalam keadaan miskin ataupun kaya
"Dan  Ini (Al-Quran) adalah Kitab yang telah kami turunkan yang diberkahi;  membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu  memberi peringatan kepada (penduduk) ummul Qura (Mekah) dan orang-orang  yang di luar lingkungannya. orang-orang yang beriman kepada adanya  kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Quran) dan mereka selalu  memelihara sembahyangnya." (QS. Al Anam (6) : 92)
•     Membaca secara tartil akan mendatangkan perkataan yang berbobot,  melepaskan manusia dari belenggu kesesatan, mencerahkan pikiran dan hati  yang kalut serta merasakan kegembiraan dalam mengelola pasang surut  (fluktuasi) kehidupan.
"Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat." (QS. Al Muzzammil (73) : 5).
•    Membaca secara berkelompok akan mendatangkan ketenangan dan rahmat serta syafaat pada hari kiamat (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua: Tadabbur (merenungkan isinya)
•    Mentadabburi Al-Quran bisa membuka hati untuk menerima petunjuk Allah SWT  dan memperoleh pelajaran yang sangat berharga
"Ini  adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah  supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran  orang-orang yang mempunyai fikiran." (QS.Shad (38) : 29).
•    Yang membaca Al-Quran tanpa dibarengi dengan tadabbur (merenungkan kandungannya) akan mendatangkan bencana
Ketiga: Hifz (menghafalkan)
•     Al-Quran mudah dihafalkan sekalipun yang melakukannya bukan orang Arab  (‘ajam), karena kata-katanya, huruf-hurufnya, susunan kalimatnya, uslub  (gaya bahasanya) sesuai dengan fithrah manusia.
"Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?." (QS. Al Qamar (54) : 17, 22, 23, 40).
•  Biasanya, sulit menghafalkan Al-Quran karena banyak melakukan dosa
                  
Imam  Syafii mengadu kepada guruku Waki’, atas kejelekan hafalan al-Qurannya.  "Maka ia membimbingku agar meninggalkan masiat. Karena ilmu itu cahaya,  cahaya Allah tiada akan diberikan kepada yang berdosa, " ujar Imam  Syafii.
•    Penghafal Al-Quran terhindar dari kepikunan, setelah meninggal jasadnya diharamkan oleh Allah SWT untuk dilukai bumi
•    Hafalan Al-Quran akan mengembangkan saraf otak (penelitian di Universitas Munich, Jerman).
Keempat: Ta’lim (mengajarkannya kepada orang lain)
•    Generasi yang dekat dengan Allah SWT adalah yang tidak berhenti belajar dan mengajarkan Al-Quran (QS. Ali Imran 3) : 79 )
"Hendaklah  kamu menjadi orang-orang rabbani[sempurna ilmu dan takwanya kepada  Allah SWT], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu  tetap mempelajarinya."
Kelima: Istima’ (selalu mendengarkannya secara berkesinambungan)
•    Yang senang mendengarkan Al-Quran adalah manusia pilihan Allah Subhanahu wa Ta’ala
"Dan  apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Quran kepada mereka, mereka  berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" katakanlah:  "sesungguhnya aku Hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku  kepadaku. Al-Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu,  petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al Araf (7) : 203).
Allah  SWT memberi satu mulut dan dua telinga adalah untuk mendidik manusia  supaya sedikit bicara (hemat kata) dan banyak mendengar (perkataan ahli  hikmah).  Kualitas kepemimpinan seseorang diukur tidak dari banyaknya  meriwayatkan (katsratur riwayah), tetapi banyak melayani yang dipimpin dan mendengarkan aspirasinya (katsratur ri’ayah wal istima’).
Orang  yang tidak senang mendengarkan Al-Quran cenderung menutup diri,  sehingga dijauhkan dari petunjuk, sebagaimana umat Nabi Nuh as.  Mudah-mudahan,kita bukan dari bagian itu.
Penulis adalah kolumnis www.hidayatullah, tinggal di Kudus, Jawa Tengah   
Jadikan Al-Quran sebagai Resep Mengelola Kerumitan Hidup
Unknown | 14.10 | 3comments
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
 

3 comments:
Bagus banget postingannya..
Pastinya sangat berguna untuk ngingetin Mi :)
Semoga bermafaat amiiiin..
Mari kia jadikan Alquran sebagai jalan hidup kita..!!!!
I would have preferred to see a few more examples that didn't have anything to do with Nevertheless, your advice has me going back to an upcoming post on my own blog so I can "fine tune the Website Design Delhi
Posting Komentar