IFJ: China menjadikan wartawan online sebagai sasaran pengawasan.
Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengatakan, China selama tahun 2009 meningkatkan pengawasannya terhadap media.
Lembaga ini mengatakan, berbagai peraturan diberlakukan sejak Olimpiade Beijing tahun 2008 untuk membatasi wartawan menulis soal skandal atau kerusuhan sosial.
Para wartawan diberitahu bahwa mereka hanya boleh mengutip kantor berita resmi Xinhua selama skandal susu bubuk bayi yang terkontaminasi melamin mencuat tahun 2008.
Mereka juga diberitahu agar tidak berkunjung ke Sichuan untuk melaporkan gempa yang terjadi di sana tahun 2008.
Menurut laporan IFJ yang diterbitkan di Hong Kong, berbagai batasan itu termasuk larangan khusus menggunakan foto aktris Zhang Ziyi dengan pose telanjang dada di pantai Karibia.
Pemerintah China seringkali menolak memberi akreditasi resmi kepada wartawan online. Laporan IFJ juga mengatakan China secara khusus menjadikan media online dan ruang ngobrol di internet sebagai sasaran pengawasan.
Pemerintah China seringkali menolak memberi akreditasi resmi kepada wartawan online.
Situs-situs jejaring sosial yang dipakai menggalang demonstrasi rakyat secara khusus, membuat pihak berwenang China khawatir.
Menurut laporan itu, wartawan-wartawan asing seringkali mengalami kekerasan dan peralatan mereka dirusak dalam beberapa kasus.
Laporan IFJ itu menambahkan bahwa pemerintah cukup berhasil menghentikan informasi mengenai kerusuhan sosial keluar dari China, namun pemerintah tidak selalu berhasil menghentikan komentar-komentar mengenai hal itu ke dunia luar.
China sejauh ini belum memberikan komentar atas laporan IFJ.
China Awasi Ketat Media Internet
Unknown | 05.57 | 0
comments
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar